Sabtu, 12 November 2011

Karakteristik Guru yang Efektif (Dimensi 1)

Menurut Cruickshank, Bainer dan Metcalf (1995), salah satu karakteristik yang dimiliki oleh guru yang efektif adalah memiliki kepribadian yang memotivasi. Kepribadian yang memotivasi ini digolongkan menjadi tiga, yaitu:

Memiliki Antusiasme, seorang guru dikatakan antusias jika ia mempunyai perhatian dan keterlibatan dengan bahan mata pelajaran. Contohnya, ketika guru memberikan latihan soal, guru tidak menyibukkan diri dengan hal lain (membuat Lesson Plan, atau mengkoreksi ulangan), agar tidak terlambat memberikan semangat pada siswa yang mulai menurun ketahanannya. Berikut adalah karakteristik guru yang antusias menurut Cruikshank, Bainer dan Metcalf (1995): menunjukkan rasa percaya diri dan ramah, menetapkan dan menyampaikan hubungan antara mata pelajaran dengan minat dan kebutuhan para siswanya, menggunakan animasi gerakan untuk menekankan atau menguatkan maksudnya, kreatif dan banyak pendekatan dalam pengajaran mereka, penuh pertentangan dan dramatik ketika mereka mengajar, mempertahankan kontak mata dengan seluruh siswa, menggunakan variasi suara, dan berhenti sebentar untuk membuat penyampaian lebih menarik, mempunyai keyakinan bahwa siswa dapat menyelesaikan tugasnya dengan berhasil, mempertahankan langkah pelajaran yang cepat.

Hangat dan Humoris, yang ditunjukkan melalui hubungan yang positif dengan siswa dan memberikan dukungannya terhadap mereka. Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru untuk menunjukkan kehangatan bagi para siswa, antara lain: menyapa para siswa dengan namanya. Ketika bertemu di luar kelas, memberikan komentar tentang prestasi yang telah dicapai atau tentang penampilan mereka, atau tentang aspek lainnya dalam kehidupan mereka. Mempunyai sense of humor, dalam arti bahwa mereka dapat mentertawakan diri mereka sendiri, sering tersenyum, menjadi diri sendiri, menyampaikan pendapatnya tentang apa yang disukai dan apa yang tidak disukainya, mendekati siswa dengan cara yang tidak mengancam secara fisik, tetapi untuk menunjukkan rasa percaya dan terbuka terhadap siswa, menyediakan waktu bagi semua siswa untuk memperdalam materi pelajaran dan untuk mencapai keberhasilan. Menunjukkan minat, perhatian dan penerimaan terhadap siswa, namun menghindari usaha untuk menjadi salah satu dari mereka, menurunkan standar pencapaian mereka, atau bertingkah laku seperti mereka.

Memiliki Kredibilitas, seorang guru dipercaya memiliki kredibilitas jika memperhatikan tiga unsur penting berikut: (1) konsisten atau memiliki kesesuaian antara instruksi atau pesan yang disampaikan kepada siswa dengan perilaku guru tersebut. Misalnya, guru meminta siswa mengerjakan PR sebaiknya guru juga membahas PR tersebut dan memberi nilai, atau siswa dilarang mengucapkan kata-kata yang negatif sebaiknya guru juga tidak mengucapkan kata-kata yang negatif, atau siswa dilarang menggunakan handphone di kelas sebaiknya guru juga tidak menggunakan handphone di kelas. (2) isi dari pesan yang disampaikan juga penting untuk diperhatikan (pertimbangan dari pesan tersebut sebaiknya demi kebaikan siswa, bukan demi kemudahan guru). (3) perilaku guru yang terbuka, jujur dan adil juga merupakan unsur terpenting karena rasa percaya siswa merupakan hasil dari keterbukaan, kejujuran dan keadilan yang ditunjukkan oleh guru dalam membuat kesepakatan dengan para siswa.

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa mempertahankan langkah yang cepat merupakan salah satu karakter guru yang antusias. Hal ini bukan berarti guru matematika perlu mengingatkan setiap menit pada saat ulangan berlangsung, namun juga bukan berarti bahwa guru matematika tidak boleh menyinggung soal waktu sama sekali. Siswa sebaiknya tetap diajarkan memperhatikan waktu ketika mengerjakan latihan soal matematika, agar memiliki management waktu yang baik ketika ulangan. Misalnya, guru telah menetapkan bahwa 10 soal latihan dikerjakan dalam waktu 30 menit, guru wajib mengingatkan atau sekedar memperhatikan bahwa dalam 10 menit pertama, siswa sudah menyelesaikan paling tidak 3 buah soal. Namun bukan hanya sekedar mengingatkan tanpa berbuat sesuatu. Tujuannya adalah, jika ada siswa yang belum menyelesaikan 3 soal dalam 10 menit pertama tersebut, guru dapat segera memberikan bantuan seperlunya karena kemungkinan siswa tersebut mengalami kesulitan, sehingga masalahnya dapat segera teratasi dan siswa tersebut tidak terlalu tertinggal dan tidak merasa sendirian.

Daftar Pustaka:

Cruickshank, Donald R., Bainer, Deborah L., Metcalf, Kim K. (1995). The Act of Teaching.USA: McGraw-Hill, Inc.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar