Minggu, 23 Oktober 2011

Kecemasan Matematika Itu Perlu.....!!

Selama ini kecemasan matematika (math anxiety) dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Seperti telah kita ketahui, banyak hasil penelitian tentang kecemasan matematika yang dikaitkan dengan hasil belajar, berkorelasi negatif (semakin tinggi kecemasan matematika seorang siswa semakin rendah prestasi belajar matematika siswa tersebut). Sedangkan kecemasan matematika yang dikaitkan dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran matematika juga berkorelasi negatif (semakin tinggi kecemasan matematika siswa semakin negatif sikap siswa terhadap pelajaran matematika). Hal ini menyebabkan pandangan negatif terhadap kecemasan matematika seperti mendapat penguatan terus menerus dari satu penelitian ke penelitian yang lainnya, sehingga kemudian banyak usaha dilakukan untuk membuat pelajaran matematika menjadi menyenangkan melalui permainan-permainan yang seringkali diberikan, dengan harapan jika dapat menjadikan pelajaran matematika lebih menyenangkan maka hasil belajarnya dapat meningkat. Apakah harapan tersebut benar-benar dapat tercapai?

Sayangnya, permainan-permainan matematika tersebut dalam pelaksanaannya kurang disesuaikan relasinya dengan topik yang akan diajarkan dan dilakukan pada waktu yang kurang tepat, sehingga malah mengacaukan konsentrasi siswa dalam memahami konsep-konsep dasar Matematika karena tujuannya hanya untuk mencairkan suasana tegang yang seringkali terlihat pada pelajaran matematika. Pelajaran matematika juga cenderung hiruk pikuk karena guru menjadi takut memberikan tuntutan-tuntutan kepada siswa agar siswa tidak merasa cemas pada pelajaran matematika dengan harapan nilai matematikanya akan meningkat, namun pada akhirnya, harapan hanya tinggallah harapan. Prestasi belajar matematika siswa tetap saja rendah.

Dari data mentah penelitian yang pernah saya lakukan di tahun 1996 (Kuntoro, 1996) tentang kecemasan matematika yang saya kaitkan dengan hasil belajar matematika siswa SMP, walaupun hasilnya juga berkorelasi negatif, namun saya menemukan beberapa kasus yang cukup menarik perhatian karena di antara partisipan dalam penelitian tersebut ada yang mempunyai prestasi cukup baik dalam pelajaran matematika dan juga mempunyai kecemasan matematika yang cukup tinggi. Hal ini ternyata terungkap kembali dalam penelitian yang dilakukan oleh Aini (2002). Dari hasil penelitiannya, Aini membagi tingkat kecemasan siswa dan hasil belajar matematika menjadi tiga kelompok, sebagai berikut:

Kecemasan Siswa yang tergolong
Tinggi 34,13%
Sedang 34,13%
Rendah 31,74%

Hasil Belajar Matematika Siswa yang tergolong
Tinggi 39,68%
Sedang 25,40%
Rendah 34,92%

Walaupun dari hasil tersebut belum dapat dipastikan bahwa siswa yang tingkat kecemasannya tinggi adalah siswa yang hasil belajar matematikanya juga tinggi, tapi dapat kita hitung bahwa 68,26% siswa tersebut tingkat kecemasannya ada di atas rata-rata dan jika hasil belajar matematika yang di atas rata-rata juga sebanyak 65,08% siswa, paling tidak ada beberapa siswa yang memiliki hasil belajar matematika tinggi dan tingkat kecemasannya juga tergolong tinggi. Sayangnya, Aini kurang menggali lebih dalam hasil penelitian tersebut dan saran yang disampaikan juga kurang mencapai sasaran. Namun, hasil penelitian ini cukup dapat menguatkan bahwa kecemasan yang muncul selama proses belajar matematika kemungkinan juga mempunyai dampak yang positif terhadap hasil belajar matematika siswa, selama kecemasan tersebut memiliki kadar yang tepat dan diakomodasi secara bijak oleh para guru.

Semoga dengan adanya artikel ini, semakin banyak para peneliti muda yang lebih berani memunculkan fakta bahwa Kecemasan Matematika juga PERLU ditumbuhkan dalam diri siswa agar tidak menjadi faktor yang dapat merusak, namun dapat menjadi suatu tanda atau harapan adanya keinginan untuk meraih prestasi. Nah, pertanyaan berikut yang mungkin muncul adalah: Faktor apakah yang dapat menyebabkan kecemasan matematika berkorelasi positif dengan prestasi belajar siswa? Penelitian yang saya lakukan di tahun 2007 (Kuntoro, 2007) mungkin dapat membantu menjawab pertanyaan tersebut dan akan saya ulas dalam artikel yang berjudul: Kecemasan Matematika Sebagai Tanda Menuju Prestasi....!!


Daftar Pustaka:

Aini, Muslihah Nurul. (2002). Pengaruh Kecemasan Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika (Studi Kasus Pada Siswa Kelas II Jurusan Otomotive SMK PGRI 3 Malang). Malang: Dept. Of Computation and Mathematics Education, JIPTUMM.

Kuntoro, Martuti. 1996. Pengaruh Rasa Cemas Siswa dalam Pengajaran Matematika terhadap Hasil Belajar Matematika di Kelas 1 SMPK Mater Dei Tangerang. Jakarta: Universitas Kristen Indonesia (Skripsi).

Kuntoro, Martuti, 2007. Kontribusi Perfeksionisme Siswa, Dan Persepsi Siswa Terhadap Pola Asuh Orang Tua Siswa dan Karakteristik Guru Pada Kecemasan Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama. Depok: Universitas Indonesia (Tesis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar